MARIA REGINA SCHOOL'S
VISI MISI
Latar Belakang Kami
Berdirinya Sekolah Maria Regina berawal dari gagasan Uskup Ignatius Suharyo, Pr., dan Ibu Nyauw, Yoe Indriyati. Mereka percaya bahwa pendidikan Katolik harus mampu mengakomodasi kebutuhan akan sistem pendidikan modern yang dijiwai oleh nilai-nilai Katolik yang kuat. Ada sejumlah besar keluarga dengan latar belakang Katolik yang kuat di Semarang dan Yayasan Melania Regina telah memperhatikan kebutuhan mereka akan sekolah Katolik yang berwawasan global. Oleh karena itu, sekolah telah mempromosikan nilai-nilai inti amal, kebenaran dan keunggulan dan nilai-nilai ini diabadikan dalam kurikulum dan semua kegiatan sekolah seperti misa bulanan, doa Rosario, Jalan Salib, doa harian, perayaan Paskah dan Natal sebagai serta program amal.
Didirikan pada tahun 2008, Maria Regina adalah sekolah binaan Katolik dan Jesuit di bawah naungan Yayasan Melania Regina yang dipimpin oleh Ibu Nyauw, Yoe Indriyati bersama Pastor V. Istanto Pramuja, SJ. dan Frater Yustinus Triyono SJ. sebagai pembimbing akademik dan spiritual sekolah. Pastor V. Istanto Pramuja, SJ. adalah Ketua Kolese Kanisius Jakarta dan saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan Kanisius di Semarang. Frater Yustinus Triyono SJ. adalah Kepala Sekolah Loyola College di Semarang. Baik Kolese Kanisius maupun Kolese Loyola merupakan sekolah-sekolah Yesuit yang sudah mapan di Indonesia dan menjadi panutan sekolah-sekolah Katolik modern. Tokoh lain yang berkecimpung dalam pendidikan Katolik juga berada di balik kehadiran Sekolah Maria Regina, seperti Mgr. Pius Riana Prapdi, Pr., Romo Siegfried Paul Zahnweh, SJ., Romo RB Riyo Mursanto, SJ., Romo Johannes Haryatmoko, SJ. Dengan pengalaman sebelumnya di bidangnya masing-masing, baik Pastor V. Istanto Pramuja, SJ. dan Frater Yustinus Triyono SJ. telah mempengaruhi dan mengilhami berdirinya Sekolah Maria Regina. Uskup Ignatius Suharyo, Pr. juga telah mengunjungi dan memberikan dukungan terus-menerus kepada sekolah.
Sekolah dimulai dengan pendidikan Prasekolah dan Dasar, membayangkan pendidikan dasar dengan dasar Katolik yang kuat. Seiring dengan meningkatnya penerimaan publik, Yayasan Melania Regina memutuskan untuk melanjutkan ke SMP dan SMA masing-masing pada tahun 2011 dan 2016. Sekolah ini telah menjadi pionir sebagai sekolah Katolik modern di Semarang karena dilengkapi dengan kurikulum nasional dan internasional untuk memberikan sertifikasi ganda kepada siswanya. Sekolah tersebut adalah sekolah terdaftar dari Cambridge Assessment International Education. Populasi Sekolah Maria Regina saat ini adalah 345 siswa, bersama dengan 69 guru dan 43 staf (administrasi, satpam, office boy dan pembantu).
Latar Belakang Kami
Berdirinya Sekolah Maria Regina berawal dari gagasan Uskup Ignatius Suharyo, Pr., dan Ibu Nyauw, Yoe Indriyati. Mereka percaya bahwa pendidikan Katolik harus mampu mengakomodasi kebutuhan akan sistem pendidikan modern yang dijiwai oleh nilai-nilai Katolik yang kuat. Ada sejumlah besar keluarga dengan latar belakang Katolik yang kuat di Semarang dan Yayasan Melania Regina telah memperhatikan kebutuhan mereka akan sekolah Katolik yang berwawasan global. Oleh karena itu, sekolah telah mempromosikan nilai-nilai inti amal, kebenaran dan keunggulan dan nilai-nilai ini diabadikan dalam kurikulum dan semua kegiatan sekolah seperti misa bulanan, doa Rosario, Jalan Salib, doa harian, perayaan Paskah dan Natal sebagai serta program amal.
Didirikan pada tahun 2008, Maria Regina adalah sekolah binaan Katolik dan Jesuit di bawah naungan Yayasan Melania Regina yang dipimpin oleh Ibu Nyauw, Yoe Indriyati bersama Pastor V. Istanto Pramuja, SJ. dan Frater Yustinus Triyono SJ. sebagai pembimbing akademik dan spiritual sekolah. Pastor V. Istanto Pramuja, SJ. adalah Ketua Kolese Kanisius Jakarta dan saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan Kanisius di Semarang. Frater Yustinus Triyono SJ. adalah Kepala Sekolah Loyola College di Semarang. Baik Kolese Kanisius maupun Kolese Loyola merupakan sekolah-sekolah Yesuit yang sudah mapan di Indonesia dan menjadi panutan sekolah-sekolah Katolik modern. Tokoh lain yang berkecimpung dalam pendidikan Katolik juga berada di balik kehadiran Sekolah Maria Regina, seperti Mgr. Pius Riana Prapdi, Pr., Romo Siegfried Paul Zahnweh, SJ., Romo RB Riyo Mursanto, SJ., Romo Johannes Haryatmoko, SJ. Dengan pengalaman sebelumnya di bidangnya masing-masing, baik Pastor V. Istanto Pramuja, SJ. dan Frater Yustinus Triyono SJ. telah mempengaruhi dan mengilhami berdirinya Sekolah Maria Regina. Uskup Ignatius Suharyo, Pr. juga telah mengunjungi dan memberikan dukungan terus-menerus kepada sekolah.
Sekolah dimulai dengan pendidikan Prasekolah dan Dasar, membayangkan pendidikan dasar dengan dasar Katolik yang kuat. Seiring dengan meningkatnya penerimaan publik, Yayasan Melania Regina memutuskan untuk melanjutkan ke SMP dan SMA masing-masing pada tahun 2011 dan 2016. Sekolah ini telah menjadi pionir sebagai sekolah Katolik modern di Semarang karena dilengkapi dengan kurikulum nasional dan internasional untuk memberikan sertifikasi ganda kepada siswanya. Sekolah tersebut adalah sekolah terdaftar dari Cambridge Assessment International Education. Populasi Sekolah Maria Regina saat ini adalah 345 siswa, bersama dengan 69 guru dan 43 staf (administrasi, satpam, office boy dan pembantu).